Kepala Desa Jayamukti Blanakan Kabupaten Subang Angkat Bicara Terkait Adanya Dugaan Pemotongan BLT DD
Bidik Ekspres.id | Kab Subang
Terkait dengan adanya dugaan pemotongan BLT Dana Desa pada bulan Juni, Juli dan Agustus sebesar 300 ribu oleh oknum Ketua RT bersama perangkat desa yang diterbitkan oleh media https://bidikekspres.id/ pada Kamis 5/9 dengan judul https://bidikekspres.id/2024/09/05/miris-diduga-terjadi-penyunatan-blt-dd-kepada-kpm-di-desa-jayamukti-blanakan-kabupaten-subang-yang-membuat-kpm-kesal/
Atas temuan kejadian tersebut, akhirnya Kepala Desa Jayamukti Surjaya yang didampingi Kepala Desa Langensari dan Kepala Desa Mandalawangi angkat bicara memberikan klarifikasi
“Saya sama sekali tidak tahu adanya pemotongan BLT DD yang dilakukan oleh Ketua RT, yang katanya pemotongan tersebut dialihkan kepada warga yang belum pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah”
“Ketua RT sama sekali tidak berkoordinasi atau pemberitahuan sebelumnya terhadap saya, mereka mengambil kebijakan dan keputusan sendiri, itu semua diluar sepengetahuan Saya” ucap Surjaya.
“Untuk masalah ini, Saya tidak terkait sama sekali dan silahkan saja masalah ini ditindaklanjuti agar oknum yang melakukan hal tersebut ada efek jera” ucapkan Kades Jayamukti
“Sekali lagi, Saya sama sekali tidak tahu tau kalau seluruh RT sedesa Jayamukti melakukan pemotongan dan peralihan BLT DD, justru saya tahunya masalah ini dari media” tegasnya.
“Sebelum dilaksanakannya pembagian BLT DD, Saya selalu instruksikan dan menanti wanti agar pembagian ini jangan sampai menimbulkan masalah, serta harus sesuai dengan aturan serta berikan kepada yang berhak secara utuh, karena ini adalah uang titipan dari negara serta hak para fakir miskin” pungkas Kades Jayamukti Surjaya.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapannya Camat Blanakan Furwani AP, M.Si di ruang kerjanya menyampaikan Duduk permasalahan
“Kuota BLT DD itu sangat terbatas, dari sekian banyaknya warga miskin yang patut dan layak diberi bantuan di desa tersebut, yang kebagian hanya 85 KPM saja”
“Oleh sebab itu, masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendapat bantuan sisanya masih banyak dan karena kuotanya terbatas mereka tidak mendapat bantuan, yang akhirnya rame rame minta bagian” lanjut Camat Blanakan.
“Oleh karena itu, pastilah hal tersebut membuat pusing, yang akhirnya para RT tersebut mengambil inisiatif untuk meminta sebagian kepada KPM yang selanjutnya dibagikan kembali kepada mereka yang tidak mendapatkan bantuan” ucap Furwani
“Dalam hal ini, paling tidak harus ada kesadaran dari penerima bantuan untuk berbagi secara ikhlas kepada mereka yang tidak mendapat bantuan tanpa diingatkan, disuruh atau diminta oleh Ketua RT sebelumnya, intinya adalah harus ada kesadaran dari penerima bantuan itu sendiri” pungkas Camat Blanakan Furwani. *** (Eka Widaningsih)