
Pemkab Kudus Gelar Uji Coba Makan Bergizi Gratis Selama Tiga Hari Berturut Turut
Bidik Ekspres.id | Kab Kudus
Pelaksanaan Uji Coba Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Kudus telah berlangsung selama tiga hari, dan berakhir besok pada 3 Oktober. Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menjelaskan uji coba di empat sekolah sukses dilaksanakan. Hal itu disampaikannya saat Mitigasi dan Uji Coba Program MBG Kudus di MTs Negeri 1 Kudus, Rabu (2/10).
Hasan menjelaskan uji coba kali ini berkolaborasi dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan. Selain itu, beberapa UMKM dilibatkan dalam mempersiapkan makan bergizi untuk para siswa.
Pj. bupati menuturkan, apabila program MBG dimulai, Pemerintah Kabupaten Kudus akan memberdayakan UMKM dan melibatkan kantin sekolah. Data UMKM dan kantin sekolah juga sudah dihimpun oleh dinas-dinas terkait.
Empat sekolah yang melaksanakan uji coba MBG adalah MTs Negeri 1 Kudus, SMP 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, dan SDIT Umar Bin Khathab. Siswa yang terlibat sebanyak 2.599 siswa. Terdiri dari 1.068 siswa MTs Negeri 1 Kudus, 800 siswa SMP 1 Gebog, 214 siswa SD 2 Wergu Wetan, dan 517 siswa SDIT Umar Bin Khathab.
Program MBG, menurut pj. bupati, strategis terutama untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. Siswa yang sekarang duduk di bangku sekolah adalah pemimpin masa depan pada 2045 nanti. Makan Bergizi Gratis adalah upaya memenuhi gizi anak-anak usia sekolah.
Sementara itu, mewakili Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Sekretaris Tim 5 Pelaksana Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Nevy Dwi Soesanto memuji pelaksanaan uji coba MBG di Kudus. Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pilot project, pelaksanaan di Kudus dinilai sukses. Sumber daya baik ketersediaan bahan pangan dan SDM di Kudus cukup untuk melaksanakan MBG. Bahkan melibatkan UMKM dan kantin.
Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta menjadi nilai tambah dalam hal pelaksanaan MBG. Pasalnya, proses seperti penanganan sampah organik pun sudah terorganisir. Sehingga masukan uji coba MBG bisa menjadi pertimbangan nasional.*** (Drs Wardoyo)
Sumber: Prokopim Kab Kds