Kabupaten Bandung Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, Antisipasi Dampak Musim Kemarau

Screenshot_20240831_164055_WhatsAppBusiness-300x204 Kabupaten Bandung Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, Antisipasi Dampak Musim Kemarau

Bidik Ekspres.id | Kab Bandung 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Bandung. Penetapan status ini selama memasuki musim kemarau tahun 2024.

Informasi mengenai status darurat darurat kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan ini sudah disebarkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bandung. Termasuk kepada para camat se-Kabupaten Bandung, selain ke Perhutani dan pihak lainnya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menegaskan bahwa untuk menyikapi perkembangan musim kemarau tahun 2024 ini, BPBD bersama jajaran pemangku kepentingan telah melakukan rapat koordinasi penanganan bencana beberapa waktu lalu.

“Rapat koordinasi itu ditindaklanjuti dengan penetapan Status Siaga Darurat Nomor 300.2.3/KEP.500-BPBD/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan serta Hutan Kebakaran dan Lahan di
Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat,” kata Uka Suska di Soreang, Sabtu (3/8/2024).

Maka, lanjut Uka Suska, diperlukannya koordinasi monitoring
dan evaluasi penanganan bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan dampak dari musim kemarau tahun 2024 di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Untuk itu, kami berharap disaat terjadi bencana kekeringan serta kebakaran lahan dan hutan bisa langsung menghubungi BPBD Kabupaten Bandung. Supaya kami bisa segera merespon dan mendengarkan untuk menangani bencana dalam upaya mengurangi risiko bencana. Sebab, jika lambat melaporkan kebencanaan akan berdampak pada kerugian materi. maupun korban jiwa serta dampak buruk lainnya yang tidak diharapkan,” tutur Uka Suska.

Lebih lanjut Uka Suska mengungkapkan, informasi data penting yang diperoleh di lapangan, akan digunakan untuk menganalisis dan menimbulkan terjadinya bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Bandung. Selain itu untuk melakukan pementasan kondisi penanganan bencana di wilayah masing-masing.

Dalam beberapa hari terakhir ini, ia menyebutkan jajaran personel BPBD Kabupaten Bandung sudah melakukan langkah-langkah konkret penanggulangan dampak bencana kekeringan di Kabupaten Bandung.

“Kami dari BPBD sudah mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa di Kabupaten Bandung yang sudah mengalami kekurangan air bersih. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu, BPBD berusaha untuk mendistribusikan air bersih. Dengan harapan kebutuhan air bersih masyarakat bisa tertanggulangi untuk sementara waktu disaat memasuki musim kemarau,” katanya.

Uka Suska memprediksi musim kemarau masih akan berlangsung dalam beberapa bulan kedepan hingga Oktober 2024 mendatang. Diperkirakan bulan Agustus dan September 2024 merupakan puncak musim kemarau.

Makanya, Pemkab Bandung menetapkan status siaga darurat kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bandung, ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD mengimbau masyarakat untuk menghemat udara bersih di saat memasuki musim kemarau. Selain itu, Uka Suska mengimbau masyarakat jangan sampai bakar sampah sembarangan untuk menghindari terjadinya kebakaran.

“Yang lebih penting lagi masyarakat tidak melakukan pembakaran semak belukar, disaat melakukan pembukaan lahan pertanian. Karena hal itu akan berdampak sangat patal terhadap ancaman potensi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya. *** (Arif)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours