Berita Terbaru

Bidik Ekspres.id | Kab Bandung

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung Angkatan XX dari berbagai jurusan melaksanakan KKN terkait sosialisasi dan Edukasi masalah sampah di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung yang dilaksanakan selama 32 hari.

Kegiatan ini merupakan Wujud nyata dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Bandung dengan tema “Peningkatan Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Inovasi dan Berkearifan Lokal”, melalui Kuliah Kerja Nyata yang bertujuan mengabdi kepada masyarakat dan membantu pembangunan Desa dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa.

Jumlah Mahasiswa UMB yang melaksanakan KKN di Desa Lagadar berjumlah 19 orang mahasiswa yang kesemuanya melaksanakan KKN di Kampung Cikuya RW 13 dan RW 15.

Menurut Ketua Rombongan Mahasiswa UMB Muhamad Fikri Dzulhakim ketika ditanya seusai pelepasan KKN oleh Pemdes Lagadar pada Kamis 8/9 mengatakan “Terkait masalah sampah di Cikuya, Kami tidak menemukan masalah yang cukup spesifik, namun permasalahan terletak tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS)”

“Penangan sampah yang belum tepat teratasi di Desa Lagadar, berdasarkan observasi yang dilakukan, diketahui belum terdapat tempat pembuangan sampah, belum ada sistem pengelolaan sampah, dan tidak ada pemilahan sampah serta kebiasaan masyarakat mengolah sampah dengan cara yang kurang baik”

Fikri pun mengatakan, penyambutan dari masyarakat kepada Kami ketika datang sangat luar biasa, baru pertama kali ini saya menemukan suatu daerah yang warganya begitu ramah, bahkan ketika kemarin perpisahan dengan warga, kami benar benar merasa terharu bahkan sampai meneteskan air mata.

Hal yang samapun diungkapkan oleh Doni Faisal Akbar Mahasiswa Jurusan Tehnik Elektro UMB, seraya menambahkan
“Tadinya Kami ingin membuat masyarakat mempunyai rasa bahwa membuang sampah harus pada tempatnya (tidak sembarangan)”

“Kami mempunyai satu Program yang bernama “Temat Sampah Pintar”, namun program tersebut belum bisa terealisasi dikarenakan keterbatasan waktu” ucap Doni.

“Tadinya Kami akan membuat Prototipe sebuah tempat sampah dengan menggunakan sensor Ardu Ino Uno yaitu dengan sensor suara dan jarak, yang nantinya tong sampah tersebut bisa membuka sendiri tanpa menyentuh tong sampah tersebut” lanjut Doni.

“Dengan kita mendekati tong sampah tersebut, otomatis tutup tong sampah tersebut akan terbuka secara otomatis” lanjutnya.

“Namun sayang, maksud Kami itu belum dapat terealisasikan karena terkait waktu” ucap Doni dengan raut muka sedih.

Diakhir pembicaraan, Dikri dan Doni berharap masyarakat Lagadar agar selalu memelihara kebersihan dan jangan membuang sampah secara sembarangan, selain itu budaya kebersamaan dan kekeluargaan, gotong royong yang begitu kental di Lagadar harus selalu dipelihara dan dipertahankan, semoga Pemerintah dapat segera mencari solusi yang terbaik terkait penanganan sampah.

Sementara itu, Pemdes Lagadar yang diwakili oleh Sekertaris Desa Achmad Ali Akbar, S.Pd yang didampingi Ketua BPD Safari, S.Ip seusai pelepasan KKN Mahasiswa UMB kepada BE mengatakan
“Kami atas nama Pemerintah Desa Lagadar mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Universitas Muhammadiyah Bandung atas KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswanya di tahun 2023, semoga dengan KKN tersebut dapat menguatkan keyakinan bahwa Desa Lagadar akan selalu maju dan berkembang dalam kebaikan”

Sekdes Lagadar ini berharap dengan adanya KKN Tematik dari UMB di Desa Lagadar ini bisa meletakkan landasan atau pijakan yang kuat untuk dilanjutkan oleh warga.

“Jarak membuat kita berpisah. Waktu membuat kita sulit menyatu. Tapi keyakinan membuat kita selalu bersama. Di mana pun kita berada. Sesunyi apapun hati ini, silaturahim pasti dinanti. Seperti apapun wujudnya, silaturahim selalu bermakna. Selamat berjuang di kehidupan yang nyata di masyarakat” pungkas Ali.

Sementara itu, Ketua BPD Safari seraya menambahkan “Dengan kehadiran Mahasiswa UMB yang melaksanakan KKN Tematik di Desa Lagadar, diharapkan mampu menjadi pemantik kepada Pemerintah Desa untuk dapat segera menangani dan mencari solusinya terkait permasalahan dan penanganan sampah, serta memperkuat kelembagaan untuk menjaga keberlangsungan program program sehingga dapat mewujudkan program yang monumental”.****

Tinggalkan Balasan

Share Article: