Berita Terbaru

Bidik Ekspres.id | Soreang

Kali ini Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Perangkat Daerah menggelar kegiatan Rembuk Bedas ke 32 di Desa Malasari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung pada Selasa 5/9 kemarin.

Menurut Bupati alasan digelarnya Program Rembug Bedas adalah sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat yang ada di masing-masing desa maupun kecamatan dan untuk mengenal lebih dekat Bupati serta dalam upaya untuk menyampaikan aspirasi dan solusinya secara langsung.

Pada kesempatan itu Kang DS (Sapaan Dadang Supriatna) memaparkan jumlah total bantuan keuangan untuk Desa Malasari mencapai Rp 1,9 miliar yang terdiri dari ADPD, Bangub, Dana Desa, bantuan keuangan khusus bunga desa dan terkait persiapan Pilkades serentak serta bonus produksi panas bumi.

“Pak kades harus bisa mengoptimalkan bantuan keuangan tersebut, sepenuhnya untuk pembangunan desa juga menyejahterakan masyarakat” ucap Bupati

Terkait perbaikan infrastruktur jalan di ruas Desa Malasari dan Desa Cangkuang, Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas PUTR agar segera dilakukan perbaikan melalui pendanaan dari APBD Perubahan, selain itu Kang DS juga minta agar Puskesmas pembantu di Desa itu agar diaktifkan kembali

Dalam kesempatan itu Bupati juga berharap agar program-program yang ada di desa melalui anggaran dana desa maupun alokasi dana perimbangan Desa harus terealisasi. Khususnya untuk Desa Malasari, katanya, anggaran dana desa sebesar Rp 1,3 miliar. Sedangkan alokasi dana perimbangan desa sebesar Rp 1,2 miliar, selain bantuan gubernur dan lainnya. Bahkan untuk pelaksanaan Pilkades Malasari sebesar Rp 135 juta yang ditransfer melalui rekening desa.

“Total anggaran yang masuk ke Desa Malasari sebesar Rp 2,9 miliar. Saya berharap kepada BPD untuk mengawasi program-program yang ada di desa,sebab BPD adalah pengawas kinerja kepala Desa” lanjutnya.

Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bupati juga memaparkan program pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa jaminan, juga dorongan agar masyarakat mengikuti berbagai pelatihan.

“Angka pengangguran terus menurun dari 8,32%, di tahun 202, menjadi 6,98% di tahun 2022. Tentunya Saya ingin masyarakat yang menganggur visa memandaatkan program pelatihan. Silahkan pemdes menginventarisir, ” terang bupati.

Menutup rembug, Bupati mengharapkan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memberantas bank emok di Kabupaten Bandung.

“Saya melihat bahwa di Kabupaten Bandung angka perceraian cukup tinggi, itu semua karena masih banyak warga yang meminjam uang ke bank emok. Maka dengan adanya program pinjaman modal bergulir tanpa bunga ini, diharapkan para warga dapat memanfaatkannya. Mari kita berantas bank emok di Kabupaten Bandung,” pungkasnya.*** (Endang S)

Tinggalkan Balasan

Share Article: