BIDIK EKSPRES – Mensyukuri hasil panen dan memelihara adat budaya mapag sri adalah sebuah harapan bagi pelestarian budaya yang ada di sekitar Desa Babadan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, hal itu dilakukan sebagai perwujudan syukur terhadap tuhan yang maha esa atas hasil bumi yang didapatkan oleh para petani dan masyarakat dalam setahun penuh.
Pesta adat hasil bumi (mapag sri) tersebut dilaksanakan oleh Masyarakat yang bertempat di halaman Balai Desa Babadan pada, Selasa (15/10).
Kuwu Desa Babadan saat membuka acara mapag sri menyampaikan bahwa adat mapag sri adalah warisan turun temurun non bendawi yang harus dilestarikan.
“Mapag itu artinya menjemput, sedangkan sri adalah perlambang dari Dewi kemakmuran, maka pesta adat mapag sri berarti sarana dan nasehat bagi para petani untuk bergegas dan bergerak dalam menjemput kemakmuran, untuk itu pantang bagi seorang petani memiliki sifat malas, karena sifat tersebut akan berdampak pada ketidakemakmuran dan berkahnya hidup, “ungkapnya.
Tokoh masyarakat Desa Babadan H. Kosim dalam kesempatan acara mapag sri mengajak pada seluruh masyarakat desa Babadan agar senantiasa ikhlas dan senantiasa bersatu padu dalam memaksimalkan usaha bidang pertanian.
[ads-post]
“Kita bisa makmur sandang pangan hingga hari ini adalah berkat jasa para petani, baik itu petani sawah, petani tambak ataupun petani penggarap lainnya, maka acara mapag sri ini bukan hanya sekedar hura-hura, namun lebih sebagai sarana silaturahmi antar sesama masyarakat agar selalu dekat dan tidak menghilangkan budaya adiluhur bangsanya sendiri, “jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut pembina desa Babadan dari unsur TNI (Babinsa) Koramil Sindang Sertu Nandang Dion mengaku senang dengan gelaran adat mapag sri.
“Saya sebagai Babinsa desa Babadan sangat senang dengan diadakannya acara mapag sri, karena banyak sekali makna dan motivasi positif didalamnya, contohnya masyarakat berkumpul dan saling membawa makanan, serta saling berbagi satu sama lain, lalu seluruh masyarakat melaksanakan doa bersama sebagai perwujudan syukur terhadap tuhan yang maha kuasa.
Maka dengan adanya mapag sri berarti ikut serta menguatkan nilai-nilai pancasila yang ada didalamnya, dari nilai ketuhanan hingga nilai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, ” tegasnya.
Dalam rangkaian mapag sri tersebut dihadiri oleh para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para pemuka agama, serta acara ditutup dengan pementasan wayang kulit langen kusuma dengan lakon Jaka mongkog oleh ki dalang Rusmanto.
Pena
|
By.
|
A Azis
|
Editor
|
By.
|
Redaksi
|
Foto / Video
|
By.
|
A Azis
|