BIDIK EKSPRES -Bogir, Pungli atau meminta uang koordinasi adalah bahasa yang tidak asing lagi untuk para sopir sopir terutama sopir truk yang mengantar muatan nya ke setiap pasar pasar.
Salah seorang sopir yang tidak ingin di sebutkan namanya, mengungkapkan setiap harinya rutin mengantar muatan ke salah satu toko di daerah pasar leuwi liang bogor. “Setiap kali bongkar si sopir selalu membayar ongkos bongkar sampai Rp 150 000 (itu sepengetahuan bos )” ujarnya.
Dia menambahkan belum lagi ada pungli lainnua yang mengharuskan membayar kurang lebih Rp 20 000. tambah lagi Rp 20 000 tambah lagi Rp 10 000 total Rp 50 000.
“Bapak bisa bayangkan, kalau kami para sopir diberi uang jalan pas-pasan lalu kemudian harus membayar ini itu yang memang tidak jelas. yaa habislah uang jalan kami lalu kami dapat apa.” Keluhnya.
Semenatara sopir lain yang biasa bongkar di pasar tersebut bahwa kejadian itu selalu berulang.
[ads-post]
“Tolonglah kami para sopir pak yang memang penghasilan kami harusnya cukup untuk keperluan lain, tetapi ini diberikan kepada semacam yang mengatas namakan ormas daerah setempat. jika memang ada retribusi kami siap asal resmi dari pemerintah setempat dgn jumlah yang wajar” Katanya.
Mereka para sopir meminta kepada aparat setempat yang mempunyai wewenang bisa menindak lanjuti permasalahan ini karena sangat meresahkan para pengemudi-pengemudi yang bongkar dan muat di tempat tersebut.
“Semoga cepat di dengar dan mendapat fast action dari pemerintah setempat” Tutupnya.
Pena
|
By.
|
Asep M
|
Editor
|
By.
|
Adam P
|
Foto / Video
|
By.
|
Asep M
|