BIDIK EKSPRES -Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKINU) Kabupaten Indramayu saat ini telah sukses melaksanakan Program Pengenalan Studi dan Almamater (Propesa) yang ke tiga, acara tersebut digelar sebagai ajang keakraban dan pengenalan struktur STIDKINU bagi ratusan mahasiswa-mahasiswi baru tahun ajaran 2019. Momentum propesa tersebut bertempat dipusat Aula Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0616 dan gedung pusat dakwah PCNU Kabupaten Indramayu pada Rabu, (18/9).
Ketua panitia Propesa, Rohimana disela kegiatan menyampaikan bahwa Program Pengenalan Studi dan Almamater (Propesa) pada tahun ini mengambil tema nasionalisme dan kebangsaan.
“Propesa ini kami gelar selama tiga hari, mulai tanggal 15-18 September 2019, adapun materi yang diberikan saat Propesa tahun ini yakni mengupas habis peran mahasiswa dalam meneladani pejuang bangsa dan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mempertahankan NKRI, karena dewasa ini banyak pihak yang tidak tahu asal-usul NU namun berbicara sembarangan tentang NU dan tentang Indonesia, untuk itu dalam propesa ini kami membekali para calon mahasiswa-mahasiswi dengan modal nasionalisme dan kebangsaan agar kelak mereka selalu cinta terhadap tanah pertiwi NKRI, ” terangnya.
Dandim 0616 Kabupaten Indramayu melalui Komandan Koramil Kapten Arhanud Bashori dihadapan seluruh calon Mahasiswa-mahasiswi STIDKI NU Indramayu menjelaskan bahwa
Indonesia tidak akan ada, jikalau tidak ada jasa para Pahlawan dan para Kyai-kyai NU.
“Indonesia yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari jasa dan pengorbanan Ikhlas para pahlawan yang didalamnya terdapat banyak pejuang yang bergelar santri dan Kiyai, sehingga terciptalah kemerdekaan yang hakiki dan bukan merupakan hadiah dari pemerintah jepang saat menjajah Republik Indonesia. Untuk itu dengan semangat juang yang tinggi pendiri NU mengeluarkan fatwa Hubbul Wathon Minal Iman (Cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman) sehingga tercetuslah resolusi jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari, dan peran perjuangan NU dilanjutkan oleh putranya yang bernama KH. Wahid Hasyim sebagai salah satu tokoh NU yang memperjuangkan Asas negara kesatuan repubik Indonesia serta pancasila, “tegasnya.
[ads-post]
Selain materi nasionalisme dan kebangsaan, para calon mahasiswa-mahasiswi juga mendapatkan materi tentang ke NU-an yang disampaikan langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Indramayu, KH. Juhadi Muhammad.
“Seluruh mahasiswa STIDKI NU Indramayu harus bisa menjadi kader-kader muda penerus para kyai dan pendiri Nahdlatul Ulama yang begitu gigih memperjuangkan Negara Republik Indonesia menjadi Negara yang maju dan dihargai dunia melalui berbagai macam aspek, baik aspek dakwah, ekonomi, sosial dan budaya, sehingga kedepan NU dapat menjadi penggerak segala bidang di Indonesia khususnya di Indramayu terlebih lagi didunia, “terangnya.
Di akhir penutupan Propesa, penasehat lembaga pendidikan perguruan tinggi STIDKI NU Indramayu, Supendi Sami’an memberikan materi kepada seluruh calon Mahasiswa-mahasiswi baru tentang pentingnya perekonomian bagi umat.
“Saya berharap agar seluruh mahasiswa-mahasiswi STIDKI NU Indramayu mampu bersaing untuk menciptakan peluang-peluang usaha yang mandiri, sehingga kedepan dapat menjadikan Indramayu sebagai sumber Industri yang mampu bersaing dengan daerah lain. Mereka juga harus tahu bahwa usaha mikro atau usaha lainya akan dapat memberdayakan banyak orang dan mampu menjadi ladang amal ibadah dunia hingga akherat, “harapnya.
Propesa dilaksanakan selama tiga hari dan mengambil tempat mulai dari pusat gedung dakwah PCNU, Makodim 0616, Sport Center dan tempat strategis lain di pusat kota Indramayu, serta direncanakan Propesa ditahun yang akan datang tidak menutup kemungkinan akan melibatkan lebih banyak pihak yang berasal dari institusi atau lembaga lokal dan internasional. (Azis)