BIDIK EKSPRES – Setelah tersiar kabar yang begitu ramai tentang hari Ulang tahun (HUT) kota Indramayu yang ke – 492 diberbagai penjuru desa bahkan ke luar negeri, sontak membuat seluruh masyarakat Indramayu menjadi bersuka cita, namun dalam pehelatan event tahun ini sangat disayangkan karena momentum HUT Indramayu diwarnai dengan lomba yang tidak mendidik, lomba tersebut berisikan acara kompetisi Goyang Jambret Cinta yang telah ditolak diberbagai lapisan masyarakat karena dianggap bukan sebagai adat dan budaya masyarakat Indramayu.
Pengacara profesional Toni. SH. MH, mewakili banyak masyarakat Indramayu saat dihubungi oleh awak media pada Sabtu, (13/9) melalui telfon sangat menyayangkan adanya event yang tidak mendidik dan dibiarkan begitu saja oleh pemda Indramayu.
“Dari namanya saja, acara Goyang Jambret Cinta ini tidak baik pesan moralnya, teman- teman di Indramayu-pun banyak yang mempersoalkan acara ini. Oleh karenanya sebelum saya posting dan menanggapi, saya konfirmasi terlebih dahulu nomor HP panitia acara yang ada di bagian bawah poster, namanya Astrid, coba klik foto posternya ada nomor HP atas nama Astrid. Setelah saya konfirmasi, Astrid membenarkan poster itu, artinya bukan poster hoax, dan dijenjelaskannya bahwa dirinya bukan dari Staf Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu, melainkan dari Oxygen Production (Event Organizer/ EO) yang berwenang menangani event HUT Indramayu tersebut, ” jelasnya.
Toni juga menambahkan jika event tersebut dilaksanakan, maka pihak pemda melalui Disbudpar harus menjelaskannya secara terperinci kepada masyarakat Indramayu.
“Kita semua tahu bahwa uang yang dipakai untuk acara tersebut adalah uang siapa kalau bukan uang rakyat, karena hal inilah saya sebagai masyarakat Indramayu protes dan keberatan dengan acara Kompetisi Goyang Jambret Cinta tersebut. Dan kepada bapak Bupati Indramayu (Kang Supendi), Bapak Kepala Dinas Budpar (Bapak Carsim) yang saya hormati, bahwa sudah lama para Seniman Indramayu mengharapkan perhatian, kepedulian Pemerintah Indramayu, minimalnya mengakui eksitensinya, syukur- syukur mempromosikannya ke TV Nasional tentang adat budaya dan kearifan lokal yang ada di kota mangga Indramayu, ” tegasnya.
[ads-post]
Secara terpisah, aktivis muda Tomi Susanto mewakili masyarakat lainnya juga mengatakan bahwa Hari jadi Indramayu ke-492 ini adalah moment yang pas untuk Pemerintah Indramayu untuk bersikap peduli terhadap seni budaya di Indramayu.
“Harusnya pemda mengangkat kesenian Indramayu, mempromosikan agar semakin dikenal masyarakat luas, apalagi tampil di Indosiar sebagai TV Nasional, dan kenapa sih bukan Kompetisi Kesenian Indramayu saja, kita kan punya banyak kesenian adat dan adi luhur budaya, ada tari topeng Indramayu, seni drama dan lagu tarling, yang semuanya masih butuh perhatian dan kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu, “terangnya.
Dalam waktu yang bersamaan, ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Sarjana Rakyat Indramayu (ISRI) Abdul Azis juga membenarkan apa yang disampaikan oleh banyak orang bahwa arikulasi jambret sangat bertentangan dengan budaya yang ada di Indramayu.
“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti Jambret adalah merenggut atau merebut barang milik orang lain yang sedang dipakai atau dibawa, sehingga ketika pihak polres Indramayu sedang gencar- gencarnya menindak tegas jambret atau begal motor, malah disisi lain terkesan melegitimasi Indramayu dengan kata jambret, dan kebetulan momentnya beberada ditengah hiburan rakyat dengan nama Kompetisi Goyang Jambret Cinta, ini harus kami tolak, “ungkapnya.
Menurut data yang didapatkan bahwa acara tersebut telah berganti judul, dan HUT Indramayu ke-492 direncanakan akan menghabiskan anggaran miliyaran rupiah uang rakyat, meski awalnya ada yang menjadi pemodal terlebih dahulu namun nantinya akan diganti uang tersebut oleh pemkab melalui Disbudpar Indramayu. Masyarakat juga berharap agar pemkab melalui Bupati dan Kadisbudpar Indramayu mempertimbangkan kembali serta mereview semua acara agar lebih bermanfaat dan berdampak positif bagi kesejahteraan para seniman dan masyarakat di Indramayu. (Azis)