“Pernyataan saya yang sudah tersebar pada Facebook, tanpa ada unsur penghinaan dan merendahkan bahkan kalau kita simak tentang pernyataan yang di komentari terkait dengan tradisi mungkin dalam komentar yang saya lontarkan ada pihak pihak merasa tersinggung, begitu pula saya khususkan masyarakat Desa Sliyeg menyatakan Permohonan maaf yang sebesar besarnya atas kelancangan ini” Ucapnya.
Ketika hal ini ditanyakan langsung kepada Moch Shofwan membenarkan atas kedatangan masyarakat memberikan klarifikasi atas pernyataannya ia mengakui hal tersebut.
[ads-post]
“Pada saat itu saya sedang banyak pemikiran tapi hal itu bukan menjadi alasan, memang saya akui bentuk tradisi atau adat seperti tawurji di Cirebon, itu menandakan jalinan kasih sayang cuman makna itu aku kesampingkan untuk itu saya menyatakan, saya secara pribadi dan keluarga memohon maaf atas segala apa yang telah saya lakukan kepada masyarakat kecamatan Sliyeg khususnya Desa Sliyeg sekali lagi saya memohon maaf.” Imbuhnya. (Otong)