Menurut beberapa warga Desa Rawamekar dan didampingi oleh ketua lembaga swadaya (LSM) GSMB Kabupaten Subang Suprapto menganggap pekerjaan tersebut kurang transparan dan terkesan tertutup dalam pengelolaan Dana Desa (DD).
Lanjutnya ,sudah seharusnya diperuntukan sesuai kebutuhan desa dan sifatnya harus transparan.
Pembangunan betonisasi jaling di empat titik di dusun tegal koneng , sifatnya tidak transparan ”Pekerjaan ini tertutup, kenapa saya bilang tertutup, karena warga ingin tahu tentang anggaran yang sebenarnya dan harus sesuai dengan papan informasi Dana Desa (DD) 2018, tahap tiga , dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh Kepala Desa Rawa Mekar Warta Kusuma sebesar 60 juta di empat titik di dusun tegal koneng rawamekar”. Ujar Suprapto yang juga ketua LSM Gerakan Solidaritas Masyarakat Bersatu, Kamis (18/04/2019).
[ads-post]
Ia menambahkan,pemerintah desa diminta lebih transparan dalam penggunaan anggaran pemerintah, bahkan Pak Kades juga jarang masuk kantor desa,”katanya
Masih dibagian yang sama warga yang tidak ingin namanya ditulis juga mengatakan, pekerjaan tersebut asal-asalan saja karena terbukti jalan lingkungan di RT 10/06 dusun tegal koneng, “Jalan yang dikerjakan masih belum direalisasikan sejumlah 6X2 Cm janjinya nanti turun anggaran baru akan diselesaikan ujar LPM Desa Rawamekar menirukan ucapan Kades,”katanya
Saat dikonfirmasi pemerintah desa (pemdes) rawamekar oleh LSM GSMB Kabupaten Subang dengan tegas membantah tidak transparan masalah dana desa (DD) 2018.
LSM Gerakan Solidaritas Masyarakat Bersatu (GSMB) Subang membenarkan, soal jalan lingkungan yang dikeluhkan warga karena masih kurang transparan, karena jalan yang meghabisakan anggaran dana desa RP 191.600.000,- juta sudah seharusnya dikelola dengan baik dan sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB)”tutupnya.(Dit)
