Berprofesi menjadi musisi yang rutin mengisi live music di acara resepsi maupun pesta,di kafe, resto, atau hotel ,dan pemerintahan memang merupakan suatu pekerjaan yang cukup menjanjikan secara finansial khususnya di Kabupaten Subang.
Sementara itu,Saat dimintai keterangan persnya vokalis dari dawai akustik Eko Sukarno menjelaskan, bahwa awalnya kang Maman bersama personil grup band ini sepakat pada 17 Agustus 2003 mendirikan grup band untuk membentuk sebuah band akustik bernama enjo voice sekarang diubah menjadi grup music dawai akustik dan memiliki binaan anak-anak remaja (Yatim) yang awalnya mereka pernah salah bergaul akhirnya kita ajak untuk belajar musik sehingga sekarang punya kegiatan positif .
Eko menambahkan, dengan formasi yang cukup unik yaitu satu gitar dimainkan oleh vokal, 1 pemain biola (Ari) dan pemain organ membuat kelompok musik dawai akustik ini memiliki nilai jual tersendiri. Di saat kelompok musik lain cenderung untuk mengolaborasikan instrumen harmonis dengan melodis atau instrumen harmonis dengan bass, Dawai Akustik justru hadir dengan formasi satu gitar yang tentu saja membuat instrumen harmonis.
Ternyata, Eko Sukarno pemaian gitaris/vocal Dawai Akustik merupakan personil kelompok musik yang memiliki banyak penggemar dimana dia sudah lebih dahulu bersolo karir kemudian bersama rekan satu seperjuangan mengusung permainan gitar dan biola serta organ ini antara ketiganya sudah terbangun dengan baik sehingga personil dawai akustik lainnya pun merasa nyaman bermain dengan formasi instrumen semacam ini.
Eko Sukarno juga pernah melaunching dua album terbaru bersama Ustad Arifin Ilham yang judulnya bidadari surgaku dan manusia setengah ustad bisa diakses di media YouTube sebelumnya juga pernah manggung di resto maupun cafe di Kota Bandung pada akhirnya bertemu dengan kang Ari untuk berkarya bersama digrup band dawai akustik.
Lanjut Kang Eko sapaan akrabnya menilai setiap kali mengisi di event wedding, gathering, dan event lainnya. dawai akustik juga berkesempatan kedua kalinya di undang manggung pertama di pesta pernikahan dan kedua acara pesta khitanan di wilayah Dusun Karanganyar ,Desa CiasemGirang Kecamatan Ciasem,Minggu (17/03/19) acara ini juga dimeriahkan warga sekitar. pokoknya warga dusun karanganyar nampak sangat antusias dengan hadirnya dawai akustik,”ucapnya
Dawai Akustik membawakan beberapa lagu religi dalam acara ini. Pada kegiatan acara ini mereka hadir dalam formasi instrumen yang berbeda yaitu gitar, vokal,biola dan organ namun tetap dengan personil yang sama.Dawai Akustik memang merupakan satu kelompok musik yang mengedepankan fleksibilitas baik dalam urusan instrumentasi, songlis.
Tuntutan profesionalitas sebagai grup band mau tidak mau membuat Dawai Akustik tidak terpaku hanya pada satu genre musik saja. Segala jenis lagu sebisa mungkin akan digarap sesuai dengan kebutuhan dan permintaan. Fleksibilitas juga diaplikasikan pada para personil yang berjumlah 8 personil.
Dia menghimbau kepada musisi khususnya agar tidak mengunakan narkoba dan miras karena ternyata bermusik tanpa doping itu lebih nikmat,”katanya
(Eka/Dit)