BIDIK EKSPRES – Anak merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada seseorang. Tanpa seorang anak tidak akan ada tanda kehidupan dalam suatu keluarga, apabila ada anak maka suatu keluarga akan sempurna.
Namun bagaimana jika sebuah keluarga yang sudah dikaruniai anak, tetapi sang anak saat lepas dari pandangan orang tua, kemudian si anak tersebut ada yang mengganggunya..?? Tentunya sang orang tua tak akan terima atas apa yang menimpa pada anak kesayangannya.
Seperti yang dialami KNZ gadis imut berusia 4 Tahun yang masih polos ini merupakan warga desa Rambatan Kulon RT/Rw 014/002 Kec Sindang, Kab Indramayu.
Saat itu hal buruk menimpa dirinya, pasalnya KNZ yang sedang asik main ini di bawa kesalah satu rumah yang tak jauh dari rumah KNZ itu sendiri, KNZ dibawa oleh dua bocah ingusan yang merupakan tetangganya sendiri.
Setelah masuk ke rumah tersebut dua bocah tersebut diduga melakukan pencabulan terhadap gadis mungil ini.
Kejadian itu diketahui pada hari selasa tanggal 10 JUli 2018, sekira jam 17:30 Wib dirumah salah satu dari dua bocah tersebut.
Terbongkarnya peristiwa tersebut, pada saat KNZ dimandikan oleh Saminah (35) ibu kandung KNZ, saat itu KNZ merintih kesakitan pada bagian kelaminnya, sehingga sang ibu memeriksa kelaminnya KNZ dan didapati luka lecet di bagian kelamin KNZ.
Merasa khawatir atas apa yang menimpa buah hati kesayangannya, saat itu juga KNZ dibawa berobat ke bidan, namun saat di tempat, bidan menyarankan agar berobat ke dokter kandungan.
[ads-post]
“Sesuai saran bidan akhirnya saya membawa anak saya ke dokter Hanifah Mirjani yang berpraktek di apotik “IRHAMNA” Di Desa terusan No.1 Kec sindang Kab indramayu” Terangnya saat diwawancarai di kediamannya di Desa Rambatan Kulon RT/Rw 014/002 Kec Sindang Kab Indramayu. Minggu 17/2/2019.
Dari hasil pemeriksaan, dokter menjelaskan bahwa di kelamin KNZ telah dimasuki benda tumpul sehingga mengakibatkan muara liang kemaluan kemerahan dan luka lecet dari posisi jam 6 sampai posisi jam 11 pada bagian kelamin, dan Saminah pun disarankan agar melakukan pengobatan rutin sesuai petunjuk dokter.
Sementara Imam Istiqori (30) selaku ayah kandung KNZ pun merasa penasaran, setelah berobat sang Ayah ini langsung menanayakan pada KNZ agar menjelaskan penyebab sebenarnya, KNZ pun menjawab bahwa kemaluannya telah dipegang-pegang oleh dua orang berinisial SA (15) dan TJ (13) keduanya merupakan tetangganya sendiri yang tidak jauh dari rumahnya.
“Setelah mendengar jawaban dari KNZ,saya langsung mendatangi rumah dua orang yang namanya disebutkan tadi, namun keduanya tidak ada yang mengakui atas semua perbuatannya” Katanya.
Imam menambahkan, bahwa pihaknya ingin meminta pertanggung jawaban dari masing-masing orang tua tersebut, namun terangnya lagi dari masing-masing orang tua pelaku seolah tidak mau bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
Merasa tak terima atas perlakuan yang menimpa keluarganya,Imam pun selaku orang tua KNZ memutuskan untuk melaporkan kejadian yang telah menimpa anaknya ke Polres indramayu.
Terpisah, Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Indramayu menerima laporan kasus tersebut pada tanggal 17 Juli 2018 lalu, Oleh Imam Istiqori Bin Sugandi selaku orang tua kandung KNZ.
Kemudian pihak Polisi menunjuk IPDA Indrie Hapsari, SH, Selaku penyidik, dan dibantu oleh BRIPDA Trie Utami Nurhidayati, untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Dari keterangan Imam, Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua pelaku, dan keduanya mengakui semua perbuatannya, Imam menambahkan Polisi juga sudah melakukan visum terhadap anaknya.
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan informasi yang diterima redaksi dari keluarga KNZ, berkas hasil penyelidikan Polres Indramayu sudah diserahkan ke kejaksaan negeri Indramayu, pada tanggal 2 Januari 2019, Kemudian pada tanggal 24 Januari 2019, pihak kepolisian menyerahkan SA terduga pencabulan beserta barang buktinya, guna melakukan proses hukum lebih lanjut.
Namun meski demikian Imam menyayangkan, karena pelaku masih belum juga ditahan, dan masih melakukan aktifitas seperti biasanya.
Imam pun mengharapkan pihak penegak hukum memberikan keadilan kepada keluarganya, terlebih lagi lanjut Imam, setelah kejadian tersebut KNZ sering kali melakukan buang air kecil.
“Sehari bisa 10 kali, dan kami minta keadilan dari penegak hukum” Tutupnya. (AAP)