Berita Terbaru

BIDIK EKSPRES -Menindak lanjuti dugaan penyalah gunaan adminstrasi proyek pembangunan wisata air terjun buatan yang di kerjakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Indramayu yang bekerjasama dengan PT. Rizky Daya Cipta yang beralamat di Bandung tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan kunjungan ke lokasi pariwisata air terjun buatan yang berada di Bojongsari kab Indramayu tersebut, untuk melakukan audit. Rabu 27/2/2019.

Namun saat tim BPK masuk ke areal wisata air terjun, pintu gerbang langsung ditutup oleh pihak Budpar.
Sehingga saat wartawan hendak meliput pun merasa kesulitan untuk masuk ke area pertemuan guna melakukan peliputan terkait kunjungan BPK tersebut.
Pasalnya berdasarkan keterangan wartawan Bidik Ekspres dan Post News Time saat di lokasi, mengatakan gerbang areal lokasi wisata itu dikunci dengan rantai yang digembok.
Saat dua awak media itu berdiri diĀ  depan gerbang areal wisata air terjun buatan, Yudi yang merupakan bagian dari Budpar mendatangi gerbang dan menanyakan kepada kedua wartawan tersebut.
Begini isi percakapan yang berhasil dihimpun, antara Yudi dengan dua awak media Irsyad (Post News Time) dan Adam (Bidik Ekspres) saat di dekat gerbang areal pariwisata yang masih di gembok.

Yudi : Dari mana mas.
Wartawan: Dari media pak, mau meliput kegiatan yang di dalam.
Yudi : Ada izin nya mas.
Wartawan : Izin dari mana pak..?
Yudi : Dari kepala dinas lah.
Wartawan : Itu peraturan dari mana pak, kalau kita mau meliput saja harus ada izin.
Yudi : Peraturan dari kepala dinas budpar.
Wartawan : Boleh kami lihat pak, isi dari peraturan tersebut.
Yudi : Ada sama kepala dinas, apa perlu saya panggil kan.
Wartawan : Boleh pak, itu lebih bagus, karena tujuan kami ke sini untuk menemui kepala dinas.
Di akhir pembicaraan, Yudi meninggalkan gerbang, dengan alasan untuk memanggil kepala dinas.
[ads-post]
Menurut keterangan Irsyad dan Adam, selama kurang lebih 30 menit menunggu di depan gerbang, kepala dinas tak kunjung datang, disamping itu di dalam areal pariwisata ada dua pegawai yang sedang menunggu pintu gerbang dibuka, namun sama halnya dengan dua awak media yang sedang menunggu pintu gerbang yang tak kunjung dibuka tersebut.

“Setelah lama menunggu kami pun meninggalkan lokasi, dengan harapan ada kabar baik di lain hari” Kata Irsyad.
Irsyad menyayangkan atas sikap para pejabat budpar yang menghalang-halangi media untuk meliput.
“Saya kecewa, seharusnya mereka (Pegawai Budpar) harus terbuka kepada awak media” Keluhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak dinas budpar masih belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan, terkait sikapnya yang melarang media meliput. (AAP)

Tinggalkan Balasan

Share Article: