![]() |
Warga Pamanukan yang masih bertahan di tempat pengungsian, bawah jalan layang Pamanukan, Kabupaten Bandung, Selasa (6/2/2018). |
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang, Hidayat.
“Saat ini sudah mulai surut. Dari yang sebelumnya mencapai 80 sentimeter, kini rata-rata 10 hingga 20 sentimeter,” katanya, Rabu (7/2/2018).
[post_ads]
Upaya untuk mengurangi debit air yang masuk ke pemukiman warga pun terus dilakukan bersama pihak terkait.
Seperti yang kini dilakukan, pihaknya terus membersihkan sampah yang menyumbat di sungai Cipunagara.
Tidak hanya di induk sungai, ia bersama dinas PUPR dan LH membersihkan juga sampah yang ada di anak-anak sungai.
“Masih terus dilakukan sepanjang sampah masih terus mengalir, dari hulu hingga anak-anak sungai,” katanya.
Hal itu pun dilakukan untuk percepatan air yang mengalir, agar tidak lagi terhambat oleh sampah.
Pembersihan sampah dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
Bahkan, alat berat untuk mengangkut sampah, kata Hidayat terus di siagakan si beberapa sisi aliran sungai.
“Makannya alat berat kita standby kan disana, tiap hari terus keliling tempat tempat sumbatan sumbatan. Sampai kita betul betul steril, kembali ke normal,” ucapnya.
Sebelumnya, akibat peristiwa banjir yang terjadi di wilayah Pantura Subang, ratusan rumah warga tergenang air yang sejak beberapa hari lalu.
[post_ads_2]
Banjir terjadi karena meluapnya sungai Cipunagara, serta beberapa anak sungai yang tidak bisa menampung banyaknya air.
Bertambahnya volume air diduga selain adanya hambatan sampah, intensitas hujan sejak beberapa hari lalu di Subang cukup tinggi.
Ratusan warga pun terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya, hingga di bawah jembatan Pamanukan. (Red)